Kemudian dilakukan pengujian dengan penggunaan Pertamax (bioetanol 0%) pada kondisi standar sebagai kelompok kontrol dan penggunaan Bioetanol E50 dengan variasi ignition timing sebagai kelompok Sistem pengapian konvensional memiliki beberapa fungsi utama yaitu : 1. Menyediakan loncatan bunga api pada busi dalam waktu yang tepat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar. 2. Agar terjadi loncatan bunga api, maka tegangan harus tinggi. Sehingga sistem pengapian juga berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai menjadi tegangan Sistem Pengapian – Yang kita ketahui, Mesin bensin bekerja memanfaatkan suatu energi kalor dan tekanan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara didalam ruang pembakaran. campuran bahan bakar dan udara tersebut dikompresikan didalam ruang bakar memerlukan percikan bunga api busi untuk bisa memulai proses pembakaran. Busi tak hasilkan percikan api. Busi adalah salah satu komponen yang bisa menjadi penyebab motor tidak ada pengapian. Hal ini karena busi berfungsi mengubah tegangan listrik dari koil ke percikan api agar motor bisa menyala. Jika sudah memastikan bahwa tidak ada percikan pada busi, sebaiknya ganti dengan yang baru. Pengontrolan pengapian dilakukan oleh komputer (electronic contro lunit/ECU) yang juga sebagai pengontrol sistem penginjeksian bahan bakar. Pengontrolan ini terutama pada sistem pemajuan atau pemunduran saat pengapian (ignition timing) yang disesuaikan dengan kondisi kerja mesin. qEOBY.

daftar timing pengapian motor standar